nusakini.com - Hingga kini harga gula di konsumen masih terbilang cukup mahal, yakni berada pada kisaran Rp. 16 ribu hingga Rp.18 ribu per kilogram.

Untuk menekan tingginya harga gula ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menginginkan kenaikan produksi gula nasional. Dua hal yang ditempuh yakni intensifikasi dan ekstensifikasi. "Intensifikasi dan ekstensifikasi ini dua-duanya bisa kita gunakan," kata Mentan Amran di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Dalam waktu dekat, kata Amran, sebanyak 13 pabrik gula di Indonesia mengalami iddle capicity. Atau, kemampuan terpasang sebesar 10.000 ton sain day (ton per hari). Namun, produksi riilnya hanya separuh,atau 5.000 tcd. Lantaran, pasokan bahan baku yang sangat minim. 

"Solusinya adalah 380 ribu hektar lahan, tapi itu milik Perhutani, Inhutani dan seterusnya. Strateginya, kita pinjam pakai. Katakanlah kurang lebih 380.000-400.000 ha, kalau dikali gula 8 ton per hektar, berarti 4x8 itu 3, 2 juta ton. Kalau per hektar bisa 7 ton, 7x3 berarti 2-3 juta ton tambahan gula dalam waktu dekat," papar Mentan Amran. 

Saat ini, lanjut Amran, sudah ada investor yang nyemplung ke bisnis ini. Sebanyak 13-14 investor masuk ke sektor ini dengan nilai investasi Rp 3 triliun. Bahkan sudah ada yang pabriknya sudah rampung dan siap beroperasi. 

"Pabrik yang di Dompu, Nusa Tenggara Barat, sudah rampung dan bakal diresmikan pada Oktober nanti. Ini solusi ke depan, harus konsisten. Enggak boleh ada kebijakan yang berubah. Makanya kita kawal terus," terangnya. (imf/mk)